Selasa, 31 Mei 2016

study tour mahasiswa pertanian UNISMA Malang ke Pusat Penelitian Kopi dan Koka Indonesia (PUSLITKOKA) untuk mengembangkan pengetahuan

MAHASISWA PERTANIAN UNISMA KULIAH LAPANG DI PUSLITKOKA JEMBER

Rabu, 11 Mei 2016 - 06:12 WIB
Diposting oleh: Ambarwati - Kategori: Kampus
MALANG- Sebanyak 135 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (UNISMA) melakukan kunjungan ke Pusat Penelitian Kopi dan Koka Indonesia (PUSLITKOKA) yang terletak di jember. Acara yang digelar pada 3 Mei 2016 ini merupakan salah satu kegiatan praktikum kunjungan lapang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui proses mulai dari budidaya, pemeliharaan pemanenan dan pasca panen tanaman kopi dan kakau.
Mahasiswa diajak berkeliling ke kebun kopi dan kakau oleh Ir. Budi Sumartono, MP. Beliau menjelaskan apa saja kegiatan yang harus dilakukan untuk mendapatkan biji kopi dan kakau yang berkualitas, cara merawat tanaman kopi dan kakau agar tahan terhadap hama penyakit dengan memerhitungkan dampak terhadap lingkungan dan ekosistem, cara pengolahan kopi dan kakau pasca panen, serta kegiatan penelitian yang saat ini sedang dilakukan oleh  PUSLITKOKA.
Kegiatan berikutnya dilanjutkan dengan sesi diskusi yang diskusi Ir. Budi Sumartono menjelaskan bahwa tanaman kopi dan kakau adalah tanaman yang tidak terlalu suka dengan sinar matahari sehinga harus mengunakan naungan untuk menghalangi cahaya masuk mengenai tanaman kopi dan kakau.
Dalam sambutannya, dekan fakultas pertanian unisma Dr. Ir. Nurhidayati, MP. Mengatakan terima kasih karena sudah diterima dan disambutbaik oleh PUSLITKOKA semoga mahasiswa dapat tambahan banyak ilmu tentang bagaimana cara budidaya dan pengolahan hasil panen tanaman kopi dan kakau. Lebih lanjut beliau menyampaikan keinginannya untuk menjalin relasi antara fakultas Pertanian Unisma dan PUSLITKOKA Jember.

proses pembelajaran mahasiswa pertanian UNISMA Malang yang positif

praktikum mahasiswa pertanian unisma malang untuk mengembangkan pengetahuan mahasiswa

MAHASISWA AGROTEKNOLOGI UNISMA KUNJUNGI PT. BISI INTERNASIONAL TBK

Kamis, 10 Desember 2015 - 13:11 WIB
Diposting oleh: Faperta - Kategori: Fakultas


Malang, Radix – Selasa (5/12) Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (Unisma) melakukan praktikum lapang di luar kampus. Kali ini, kota yang dituju adalah kediri dengan sasaran PT Bisi Internasional TBK. Mahasiswa yang turut dalam praktikum lapang kali ini adalah sebanyak 53 mahasiswa, jumlah tersebut sesuai dengan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teknologi Produksi Benih.
PT Bisi Internasional TBK sendiri adalah sebuah perusahaan yang bekerja di bidang penyediaan atau perbanyakan benih unggul tanaman pangan dan hortikultura. Selaras dengan mata kuliah yang diambil mahasiswa pertanian mendapatkan ilmu seputar perbanyakan benih tanaman, cara penyimpanan dan uji daya kecambah.
Setelah dari PT Bisi Internasional TBK mahasiswa pertanian tidak langsung pulang, namun singah terlebih dahulu kerumah salah seorang mahasiswi pertanian Lilik Varida, yang berasal dari Pare Kediri, Di sana mahasiswa pertanian dijamu makan siang dengan menu soto, pecel dan sayur tumis, setelah selesai makan mahasiswa pergi kemusholla terdekat untuk menjalankan kewajiban shalat dzuhur, setelah selesai shalat mahasiswa berpamitan dengan keluarga Lilik varida untuk pulang kemalang, taklupa mahasiswa mengucapkan banyak terima kasih karena telah dijamu sedemikian rupa.
Ir. Sugiarto MP, menuturkan Praktikum ke Bisi Internasional TBK sendiri selain menambah wawasan mahasiswa dalam ilmu teknologi produksi benih juga sekaligus memperkenalkan Fakultas Pertanian pada khususnya dan kampus Unisma pada umumnya kepada masyarakat sekitar
Malang, Radix – Selasa (5/12) Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (Unisma) melakukan praktikum lapang di luar kampus. Kali ini, kota yang dituju adalah kediri dengan sasaran PT Bisi Internasional TBK. Mahasiswa yang turut dalam praktikum lapang kali ini adalah sebanyak 53 mahasiswa, jumlah tersebut sesuai dengan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teknologi Produksi Benih.
PT Bisi Internasional TBK sendiri adalah sebuah perusahaan yang bekerja di bidang penyediaan atau perbanyakan benih unggul tanaman pangan dan hortikultura. Selaras dengan mata kuliah yang diambil mahasiswa pertanian mendapatkan ilmu seputar perbanyakan benih tanaman, cara penyimpanan dan uji daya kecambah.
Setelah dari PT Bisi Internasional TBK mahasiswa pertanian tidak langsung pulang, namun singah terlebih dahulu kerumah salah seorang mahasiswi pertanian Lilik Varida, yang berasal dari Pare Kediri, Di sana mahasiswa pertanian dijamu makan siang dengan menu soto, pecel dan sayur tumis, setelah selesai makan mahasiswa pergi kemusholla terdekat untuk menjalankan kewajiban shalat dzuhur, setelah selesai shalat mahasiswa berpamitan dengan keluarga Lilik varida untuk pulang kemalang, taklupa mahasiswa mengucapkan banyak terima kasih karena telah dijamu sedemikian rupa.
Ir. Sugiarto MP, menuturkan Praktikum ke Bisi Internasional TBK sendiri selain menambah wawasan mahasiswa dalam ilmu teknologi produksi benih juga sekaligus memperkenalkan Fakultas Pertanian pada khususnya dan kampus Unisma pada umumnya kepada masyarakat sekitar.

Fakultas PERTANIAN HIMAGRO UNISMA (MALANG) sukses pelatihan budidaya jamur

HIMAGRO UNISMA GELAR PELATIHAN UNTUNG BUDIDAYA JAMUR

Minggu, 01 Mei 2016 - 07:56 WIB
Diposting oleh: Ambarwati - Kategori: Kemahasiswaan
MALANG - Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMAGRO) Divisi jamur Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (UNISMA) sukses mengadakan pelatihan untung budidaya jamur yang berlangsung pada hari minggu, 24 april 2016. Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang B2-02, lantai 2 Gedung Utsman bin Affan ini menghadirkan fasilitator yang ahli di bidang ‘jamur’, yaitu Prof. Dr. Ir Agus Sugianto, ST. MP.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Pertanian Unisma, Dr. Ir. Nurhidayati, MP. mengatakan “bila kita membudidayakan jamur tiram, kita tidak akan kekurangan pasar, karena permintaan akan jamur konsumsi khususnya jamur tiram terus meningkat”. “Apalagi bila kita mau membuat olahan jamur seperti Sate jamur, naget jamur dan keripik jamur”, tambahnya.
Ir. Sugiarto, M.P selaku ketua divisi jamur Fakultas Pertanian Unisma mengatakan sebenarnya pelatihan budidaya jamur itu sudah ada pada tahun-tahun sebelumnya dan pelatihannya dilakukan selama 1 bulan. Namun beberapa tahun terahir ini kegiatan pelatihan budidaya jamur sempat vakum karena beberapa alasan.
 Acara tersebut tidak hanya diikuti oleh mahasiswa pertanian unisma, namun ada juga mahasiswa dari fakultas lain, seperti Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Agama Islam, dan bahkan ada juga mahasiswa berasal dari kampus lain, seperti Universitas Tribuana Tunggadewi dan Unversitas Brawijaya juga turut hadir pada pelatihan budidaya jamur tersebut. [Sur]

Rabu, 25 Mei 2016

FUNGSI DAN PERANAN TANAH



 FUNGSI DAN PERANAN TANAH
Beberapa fungsi Tanah sebagai media tumbuh, yaitu :
1.      Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.      Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.      Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)
4.      Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

Dua fungsi tanah yang utama yaitu :
1.  Sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan
2.  Sebagai matriks tempat akar tumbuhan berjangkar dan air tanah tersimpan                    
Kedua fungsi tersebut dapat menurun atau hilang, hilang atau menurunnya fungsi tanah ini yang biasa disebut kerusakan tanah atau degradasi tanah. Hilangnya fungsi tanah sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan dapat terus menerus diperbaharui dengan pemupukan. Tetapi hilangnya fungsi tanah sebagai tempat berjangkarnya perakaran dan menyimpan air tanah tidak mudah diperbaharui karena diperlukan waktu yang lama untuk pembentukan tanah.

Dua Pemahaman Penting tentang Tanah :
1.  Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman,
2.  Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.
     Peranan tanah pada tanah jenis Alfisol secara potensil dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian, namun terdapat beberapa permasalahan seperti rendahnya kandungan bahan organik, fosfor dan kalium.  


Beberapa peranan tanah antara lain sebagai berikut.
  1. Tempat Hidup Hewan dan Bakteri. Ternyata di dalam tanah terdapat banyak sekali hewan. Tanah berfungsi sebagai tempat hidup bagi berbagai macam hewan. Selain hewan, pada tanah juga terdapat bakteri, meskipun tidak dapat dilihat pada saat pengamatan. Bermilyar-milyar hewan dan bakteri hidup di atas dan dalam tanah.
  2. Penunjang Kesehatan dan Penyedia Keperluan Manusia. Pertandingan sepak bola biasanya dilaksanakan di lapangan sepak bola, yang berupa lapangan rumput. Berbagai aktivitas manusia seperti sepak bola, bermain kelereng, dan lainnya dilakukan di atas tanah. Rumah sebagian besar manusia dibangun di atas tanah. Manusia juga menggunakan berbagai jenis tanah sebagai bahan bangunan rumah. Berbagai macam barang kerajinan dan perabotan rumah tangga juga banyak yang dibuat dari tanah.
  3. Penyedia Tambang atau Bahan Galian. Selain mengandung nutrisi yang penting bagi tumbuhan, tanah menyimpan berbagai macam logam, batubara dan minyak bumi yang dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Emas, perak, timah, dan benda logam lain tersebar luas di dalam tanah, tetapi hanya beberapa wilayah di Indonesia yang tanahnya mengandung logam-logam tersebut. Batubara dan minyak bumi juga tersimpan di tanah, sehingga perlu dilakukan penambangan dan pengeboran untuk mendapatkannya.
  4. Penyedia dan Penyaring Air. Air bersih yang berasal dari tanah biasanya dimanfaatkan untuk minum, mandi, mencuci, dan memasak oleh masyarakat. Rumah tangga dan industri banyak menghasilkan limbah berupa air. Air kotor sisa buangan rumah tangga atau industri ada yang diolah dan ada juga yang langsung dibuang ke tanah melalui aliran sungai. Beberapa bahan penyebab polusi (polutan) yang masuk ke tanah yang melalui air atau secara langsung masuk ke tanah dapat dinetralkan dan menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Hal ini karena di dalam tanah terdapat bakteri atau mikroorganisme yang berfungsi menguraikan senyawa kompleks atau yang berbahaya menjadi lebih sederhana dan tidak merusak lingkungan.

  Peran Organisme Tanah
Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam sistem tanah. Tanah menyimpan milyaran organisme di dalamnya. Selain makhluk hidup yang tampak secara kasat mata, di dalam tanah juga terdapat milyaran organisme yang tinggal di dalamnya. Organisme tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri. Beberapa contoh mikroorganisme dalam tanah antara lain sebagai berikut.
No.
Jenis Mikroorganisme
Peran dan Fungsi
Contoh
1.
Bakteri
  1. Perubah bahan organik
  2. Memonopoli dalam reaksi enzimatik (oksidasi dan Fiksasi)
  3. Senyawa ekstraselluler berperan sebagai pengikat (binding agent) partikel-partikel tanah
Nitrosomonas, Ozotobakter, dan Rizobium
2.
Protozoa
  1. Mempercepat tersedianya unsur hara bagi tanaman
  2. Dekomposisi bahan organik
  3. Memangsa bakteri dan jamur
Amoeba, Siliata, dan Flagelata
3.
Jamur (fungi)
  1. Sangat penting dalam dekomposisi senyawa organik yang resisten terhadap pelapukan (lignin)
  2. Hifanya berperan penting dalam pembentukan struktur (mengikat partikel tanah)
  3. Bebepa jenis jamur bersimbiose dengan perakaran tanaman untuk meningkatkan pengambilan air dan hara serta menekan populasi penyakit
Mikoriza dan Rhizobium

Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme inilah yang dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, dan kegemburan tanah. Berikut ini uraian lebih lanjut tentang beberapa peranan organisme tanah.
  1. Dekomposer. Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.
  2. Pereaksi Kimia dalam Tanah. Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor.
  3. Pengurai Polutan dalam Tanah. Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah.
  4. Pencegah Penyakit Tanah.Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian danperkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.
  5. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah.Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Pembentukan tekstur tanah ini tentunya tidak lepas dari bantuan beberapa makhluk hidup seperti cacing atau akar tumbuhan yang  mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tersebut dari batuan.
  6. Pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah.Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan  oleh organisme tanah. Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah.

Struktur tanah dan kegemburan tanah saling memiliki keterkaitan. Organisme tanah juga mampu membuat pori-pori tanah yang dapat menggemburkan tanah dan memungkinkan udara masuk ke dalam tanah (aerasi tanah). Pori-pori tanah dapat terbentuk karena adanya pergerakan organisme tanah seperti cacing tanah, lipan, dan kaki seribu. Pori-pori tanah juga berguna untuk meningkatkan penyerapan air oleh tanah. Tanah yang memiliki aerasi dan jumlah air yang cukup, sangat baik untuk menunjang pertumbuhan tanaman.

 

Porositas Tanah

A. Porositas Tanah

Porositas adalah proporsi ruang pori tanah (ruang kosong) yang terdapat dalam suatu volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara , sehingga merupakan indicator kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poreus berarti tanh yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk dan keluar tanah yang secara leluasa , sebaliknya jika tanh tidal poreus (Hakim ,1996)
Tanah tersusun dari butiran tanah atau partikel lainnya dan rongga-rongga atau pori di antara partikel butiran tanah. Rongga-rongga terisi sebagian atau seluruhnya dengan air atau zat cair lainnya. Rongga-rongga tanah yang tidak terisi oleh air atau zat cair akan terisi oleh udara atau bentuk lain dari gas. Sifat-sifat mekanis penting tanah, seperti kekuatan (strength) dan pemampatan (compressibility), secara langsung berhubungan dengan atau paling tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor dasar seperti rapat masa (density), berat volume (unit weight), angka pori (void ratio), dan derajat kejenuhan(degree of saturation).
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitannya dengan tingkat kepadatan tanah. Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar.
Tanah yang porositasnya baik adalah tanah yang porositasnya besar karena perakaran tanaman mudah untuk menembus tanah dalam menvari bahan organik. Selain itu tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu kekurangan air.  Tetapi jika porositasnya terlalu tinggi, juga tidak baik, karena air yang diterima tanah langsung turun ke lapisan berikutnya.  Tanah seperti ini kalau musim kemarau cepat membentuk pecahan yang berupa celah besar di tanah.
Pori-pori tanah terbagi menurut besar kecilnya ruangan atau rongga antar partikel tanah, pori terbagi menjadi tiga kelompok yaitu : (1) pori makro atau pori besar ; (2) pori meso atau pori sedang ; dan (3) pori mikro atau pori kecil.
Pori tanah jika dalam keadaan basah seluruhnya akan terisi oleh air, baik pori mikro, pori meso ataupun pori makro.  Sebaliknya pada keadaan kering, pori makro dan sebagian pori meso terisi udara. Tanah yang strukturnya gembur atau remah dengan tindakan pengolahan tanah yang intensif dan bertekstur lempung, umumnya mempunyai porositas yang besar. Porositas perlu diketahui karena merupakan gambaran aerasi dan drainase tanah (Foth, 1994).
Pori tanah adalah ruang antara butiran padat tanah yang pada umumnya pori kasar ditempati udara dan pori kecil ditempati air, kecuali bila tanah kurang.  Porositas tanah adalah persentase volume tanah yang ditempati butiran padat.  (Pairunan, dkk, 1985).
Faktor porositas tanah dikendalikan oleh tekstur tanah, struktur, dan kandung-an bahan organik. Pada KU dengan poro-sitas tanah tinggi terlihat adanya kan-dungan unsur pasir dalam tekstur tanah (KU II, III, V, VI, dan VIII). Pada tanah berpasir, porositas tanah didominasi oleh pori makro yang berfungsi sebagai lalu lintas air sehingga infiltrasi meningkat. Sedangkan pada tanah berlempung, pori mikro lebih berperan dan daya hantar air-nya rendah sehingga infiltrasi menurun (Soepardi, 1983 dalam Hidayah et al., 2001).
Bahan organik dan liat bagi agregat ta-nah berfungsi sebagai pengikat untuk ke-mantapan agregat tanah. Aktivitas akar tanaman menambah jumlah pori-pori ta-nah sehingga perkolasi semakin memba-ik.  Selain itu, melalui retakan-retakan yang terbentuk oleh aktivitas akar tanam-an secara tidak langsung melalui ikatan mekanis atau biologis dan kimia oleh hu-mus dapat memantapkan agregat tanah, akibatnya laju infiltrasi menjadi mening-kat (Hairiah, 1996 dalam Hidayah et al., 2001). Semakin tinggi kandungan bahan organik dalam tanah, kondisi fisik tanah menjadi lebih baik bagi laju penurunan air ke dalam tanah.
Kenaikan kapasitas infiltrasi tanah tersebut disebabkan ke-naikan kandungan bahan organik tanah yang meningkatkan porositas tanah se-hingga lebih memantapkan struktur dan tekstur tanah serta perkembangan biota tanah permukaan. Kondisi tersebut me-nyebabkan terjadinya perbaikan sifat fisik tanah termasuk peningkatan kapasitas in-filtrasinya.

Porositas dibagi 2 berdasarkan asal usulnya :
  1. Original (Primary) Porosity
Porositas yang terbentuk ketika proses pengendapan batuan (deposisi) tanpa ada faktor lain. Pada umumnya terjadi pada porositas antar butiran pada batupasir, antar Kristal pada batukapur, atau porositas oolitic pada batukapur.
  1. Induced (Secondary) Porosity
Porositas yang terbentuk setelah proses deposisi batuan karena beberapa proses geologi yang terjadi pada batuan tersebut, seperti proses intrusi, fault, retakan, dan sebagainya. Proses tersebut akan mengakibatkan lapisan yang sebelumnya non-porosity/permeabelitas menjadi lapisan berporositas. Contohnya retakan pada shale dan batukapur, dan vugs atau lubang-lubang akibat pelarutan pada batukapur. Batuan yang berporositas original lebih seragam dalam karakteristik batuannya daripada porositas induced.

Porositas berdasarkan kualitas :
1.      Intergranuler : Pori-pori terdapat di antara butir.
2.      Interkristalin : Pori-pori terdapat di antara kristal. – Celah dan rekah : Pori- pori terdapat di antara celah/rekahan.
3.      Pin-point porosity : Pori-pori merupakan bintik-bintik terpisah-pisah, tanpa terlihat bersambungan.
4.      Tight : Butir-butir berdekatan dan kompak sehingga pori-pori kecil sekali dan hampir tidak ada porositas.
5.      Dense : Batuan sangat kecil sehingga hampir tidak ada porositas.
6.      Vugular : Rongga-rongga besar yang berdiameter beberapa mili dan kelihatan sekali bentuk bentuknya tidak beraturan, sehingga porositas besar.
7.      Cavernous : Rongga-rongga besar sekali yang merupakan gua-gua, sehingga porositasnya besar.

Porositas berdasarkan kuantitas :
1.      ( 0% – 5 %) dapat diabaikan (negligible)
2.      (5% – 10%) buruk (poor)
3.      (10%- 15%) cukup baik (fair)
4.      (15%- 20%) baik (good)
Rumus porositas sendiri yaitu :
BD =                   Porositas = 1 –     à  PD = 2,65

B.     Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density (BD) Dan Partikel Density (PD) Tanah

Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume tanah beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan organik ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan bongkah semakin kecil (Hartati,2001).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi BD dan PD tanah.
1.      Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah (Hanafiah, 2005).
2.   Bahan Organik
Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan organik komposisinya didalam taha memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri atas bahan organik kasar dan bahan organik halus (Hanafiah, 2005).
3.      Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat melekatnya butir-butir primer tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena prose salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah teatpi terbentuknya bukan karena proses alami (misanya karena pencangkulan tusukan pisau dan sebagainya) (Hanafiah, 2005).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori
Ruang pori merupakan bagian volume tanah yang ditempati oleh air dan udara, keseimbangan antara udara dan air yang menempati ruang pori ditentukan oleh uuran pori.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi % pori :
a)      Kandungan bahan organic
b)      Struktur tanah
c)      Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi tanah-tanh dengan struktur granuler atau remah,mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal).tanah denag tkstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air.(Hardjowigeno, 1987).

C.    Pengaruh Porositas Terhadap Produktivitas Tanaman
Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah-tanah dengan struktur granular atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air (Hardjowigeno, 2007).
Porositas tanah merupakan perbandingan antara volume pori tanah dengan volume total tanah, yaitu menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel sekunder disebut juga agregat. Struktur dapat mengubah pengaruh tekstur dengan memperlihatkan hubungan kelembaban dengan udara.
Porositas total tanah juga dapat dikatakan struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti bahan organic, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan mempunyai bentuk, ukuran, kemantapan yang berbeda-beda (Hardjowigeno, 1987).
Tanah yang baik adalah tanah yang mengandung udara dan airnya dalam jumlah cukup dan seimbang serta mantap. Hal ini hanya terdapat pada struktur tanah yang ruang pori-porinya besar, dengan perbandingan yang sama antara pori-pori makro dan mikro serta tahan pukulan tetes-tetes air hujan. Dikatakan pula yang paling baik adalah bila perbandingan sama antara padatan air dan udara (Suhaidi, 1996).

D.    Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Porositas Tanah
Adapun hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu,  kelembaban, sifat mengembang dan mengerut  sangat mempengaruhi porositas. Misalnya saja wilayah yang beriklim hujan tropis maka tingkat curah hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah maka tanah tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada porositasnya. Sebaliknya pada musim kemarau atau kering tanah akan mengerut dan pori tanah akan semakin besar tetapi kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah juga akan sangat berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan debu yang dikandung tanah tresebut apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah tersebut akan berubah (Pairunan, 1997).
Porositas suatu lapisan tanah juga dipengaruhi oleh ada tidaknya  perkembangan struktur granular pada tiap lapisan horizon tanah yang akan memberikan hasil porositas total yang tinggi dan dapat meningkatkan jumlah pori mikro dan pori makro suatu lapisan tanah. Sehingga, pada suatu lapisan tanah dengan struktur remah atau kersai sangat berpengaruh dalam penentuan porositas karena dengan struktur tanah tersebut umumnya mempunyai porositas yang besar  (Hakim, dkk. 1986).
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Porositas tanaherat kaitanya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density). Semakin padat tanahberarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar. Tinggi rendahnya porositas suatu tanah ini sangat berguna dalam menentukan tanaman yang cocok untuk tanah tersebut.Bila suatu tanah dengan porositas rendah dalam artian sulit menyerap air, maka bila kita menanam tanaman yang tidak rakus air, akan sangat menghambat bahkan merusak. Dalam keadaan air yang lama terserap (hingga tergenang) sementara tanaman yang ditanam tidak membutuhkan banyak air justru akan menjadikan kondisi lingkungan mikro di sekitar tanaman menjadi lembab akibatnya akan mempengaruhi perkembangan penyakit tanaman. Selain itu, tanaman akan mudah rusak bila tergenang air terlalu lama, karena tanaman tersebut dalam kondisi tercekam kelebihan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar tanaman. (Hakim,1986).
Jadi Porositas tiap jenis tanah  adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang dan antara partikel-partikel. Untuk kebanyakan tanah-tanah mineral rata-rata kerapatan zahranya adalah 2,6 gr/cm3.Perbedaan  kerapatan dengan zahra diantara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi di dalam kandungan bahan organik dan komposisi mineral tanah (Sarwono, 2003)
Salah satu pentingnya dilakukan pengolahan tanah adalah untuk memperbesar porositas tanah. Selain pengolahan tanah, adapun cara lain yang dilakukan untuk memperbesar porositas tanah yaitu dengan penambahan bahan organik dan pengolahan tanah secara minimum. Karena tanah pertanian dengan pengolahan yang intensif cenderung mempunyai ruang pori rendah, apabila terjadi penanaman secara terus-menerus tanpa adanya pengolahan tanah maka akan mengurangi pori-pori mikro dan kandungan bahan organik dalam tanah (Hakim, dkk. 1986)