FUNGSI DAN PERANAN TANAH
Beberapa fungsi Tanah sebagai media tumbuh, yaitu :
1.
Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.
Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.
Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin,
dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat
meningkatkan kesediaan hara)
4.
Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat
langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder
tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama &
penyakit tanaman.
Dua fungsi tanah yang utama yaitu :
1. Sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan
2. Sebagai matriks tempat akar tumbuhan
berjangkar dan air tanah tersimpan
Kedua fungsi tersebut dapat menurun atau hilang,
hilang atau menurunnya fungsi tanah ini yang biasa disebut kerusakan tanah atau
degradasi tanah. Hilangnya fungsi tanah sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan
dapat terus menerus diperbaharui dengan pemupukan. Tetapi hilangnya fungsi
tanah sebagai tempat berjangkarnya perakaran dan menyimpan air tanah tidak
mudah diperbaharui karena diperlukan waktu yang lama untuk pembentukan tanah.
Dua Pemahaman Penting tentang Tanah :
1. Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman,
2. Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.
Peranan tanah pada tanah jenis Alfisol secara potensil dapat dimanfaatkan untuk lahan
pertanian, namun terdapat beberapa permasalahan seperti rendahnya
kandungan bahan organik, fosfor dan kalium. 2. Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.
Beberapa
peranan tanah antara lain sebagai berikut.
- Tempat Hidup Hewan dan Bakteri. Ternyata di dalam tanah terdapat banyak sekali hewan. Tanah berfungsi sebagai tempat hidup bagi berbagai macam hewan. Selain hewan, pada tanah juga terdapat bakteri, meskipun tidak dapat dilihat pada saat pengamatan. Bermilyar-milyar hewan dan bakteri hidup di atas dan dalam tanah.
- Penunjang Kesehatan dan Penyedia Keperluan Manusia. Pertandingan sepak bola biasanya dilaksanakan di lapangan sepak bola, yang berupa lapangan rumput. Berbagai aktivitas manusia seperti sepak bola, bermain kelereng, dan lainnya dilakukan di atas tanah. Rumah sebagian besar manusia dibangun di atas tanah. Manusia juga menggunakan berbagai jenis tanah sebagai bahan bangunan rumah. Berbagai macam barang kerajinan dan perabotan rumah tangga juga banyak yang dibuat dari tanah.
- Penyedia Tambang atau Bahan Galian. Selain mengandung nutrisi yang penting bagi tumbuhan, tanah menyimpan berbagai macam logam, batubara dan minyak bumi yang dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Emas, perak, timah, dan benda logam lain tersebar luas di dalam tanah, tetapi hanya beberapa wilayah di Indonesia yang tanahnya mengandung logam-logam tersebut. Batubara dan minyak bumi juga tersimpan di tanah, sehingga perlu dilakukan penambangan dan pengeboran untuk mendapatkannya.
- Penyedia dan Penyaring Air. Air bersih yang berasal dari tanah biasanya dimanfaatkan untuk minum, mandi, mencuci, dan memasak oleh masyarakat. Rumah tangga dan industri banyak menghasilkan limbah berupa air. Air kotor sisa buangan rumah tangga atau industri ada yang diolah dan ada juga yang langsung dibuang ke tanah melalui aliran sungai. Beberapa bahan penyebab polusi (polutan) yang masuk ke tanah yang melalui air atau secara langsung masuk ke tanah dapat dinetralkan dan menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Hal ini karena di dalam tanah terdapat bakteri atau mikroorganisme yang berfungsi menguraikan senyawa kompleks atau yang berbahaya menjadi lebih sederhana dan tidak merusak lingkungan.
Peran Organisme Tanah
Organisme
tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan
(fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya
berada dalam sistem tanah. Tanah menyimpan milyaran organisme di dalamnya.
Selain makhluk hidup yang tampak secara kasat mata, di dalam tanah juga
terdapat milyaran organisme yang tinggal di dalamnya. Organisme tanah pada
umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah
permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh
jamur dan bakteri. Beberapa contoh mikroorganisme dalam tanah antara lain
sebagai berikut.
No.
|
Jenis Mikroorganisme
|
Peran dan Fungsi
|
Contoh
|
1.
|
Bakteri
|
|
Nitrosomonas,
Ozotobakter, dan Rizobium
|
2.
|
Protozoa
|
|
Amoeba,
Siliata, dan Flagelata
|
3.
|
Jamur
(fungi)
|
|
Mikoriza
dan Rhizobium
|
Hasil dari
aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme inilah
yang dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, dan kegemburan tanah. Berikut
ini uraian lebih lanjut tentang beberapa peranan organisme tanah.
- Dekomposer. Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.
- Pereaksi Kimia dalam Tanah. Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor.
- Pengurai Polutan dalam Tanah. Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah.
- Pencegah Penyakit Tanah.Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian danperkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.
- Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah.Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Pembentukan tekstur tanah ini tentunya tidak lepas dari bantuan beberapa makhluk hidup seperti cacing atau akar tumbuhan yang mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tersebut dari batuan.
- Pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah.Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme tanah. Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah.
Struktur tanah dan kegemburan tanah saling memiliki keterkaitan. Organisme tanah juga mampu membuat pori-pori tanah yang dapat menggemburkan tanah dan memungkinkan udara masuk ke dalam tanah (aerasi tanah). Pori-pori tanah dapat terbentuk karena adanya pergerakan organisme tanah seperti cacing tanah, lipan, dan kaki seribu. Pori-pori tanah juga berguna untuk meningkatkan penyerapan air oleh tanah. Tanah yang memiliki aerasi dan jumlah air yang cukup, sangat baik untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar