Tanah sebagai Media Tumbuh Tanaman
memiliki sifat dan karakteristik yang dapat dilihat dari sifat fisik, kimiawi ,
maupun biologisnya dimana ketiganya berintegrasi dan saling mempengaruhi satu
sama lain dalam pertumbuhan suatu tanaman. Berikut ini penjabaran
masing-masing sifat dan karakteristik tanah baik dari sifat fisika, kimiawi,
maupun biologinya.
1.
Sifat Fisika Tanah
a.
Tekstur
Tekstur tanah menunjukkan komposisi
partikel penyusun tanah (separate) yang dinyatakan sebagai perbandingan
proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand), debu (silt),
dan liat (clay).
·
Berikut ini
merupakan Tabel Klasifikasi Ukuran Partikel :
Sumber
|
Soil separates
|
|||
|
Kerikil
|
pasir
|
debu
|
liat
|
USDA
|
> 2mm
|
2 mm–50 mm
|
50 mm-2 mm
|
< 2mm
|
ISSS
|
> 2mm
|
2 mm-20 mm
|
20 mm-2 mm
|
< 2mm
|
USPRA
|
> 2mm
|
2 mm-50 mm
|
50 mm-5 mm
|
< 5mm
|
BSI, MIT,
DIN
|
> 2mm
|
2 mm-60 mm
|
60 mm-2 mm
|
< 2mm
|
1)
Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung
minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.
2)
Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yang mengandung minimal
37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam)
3)
Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung, terdiri dari :
(a)
tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur
lempung berpasir (Sandy Loam) atau lempung berpasir halus (2 macam)
(b)
tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lempung berpasir sangat halus,
lempung (Loam), lempung berdebu (Silty Loam) atau debu (Silt)
(4 macam)
(c)
tanah bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup lempung liat (Clay Loam)
atau lempung liat berdebu (Sandy-silt Loam) (3 macam)
· Tanah yang
didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro (besar) (disebut lebih
poreus), tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso
(sedang) (agak poreus), sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai
pori-pori mikro (kecil) atau tidak poreus.
- Pada tanah jenis Alfisol memiliki tekstur lempung liat berpasir hingga liat, dan fraksinya halus, maka terbentuk tanah liat (tanah lempung berat), yang mudah padat-kompak.
b.
Struktur
· Merupakan
gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling merekat satu
sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung,
humus, dll.
· Ikatan
partikel tanah berwujud sebagai agregat tanah yang membentuk dirinya, yang
mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.
· Pengamatan
struktur tanah di lapangan (SSS, 1975) terdiri dari :
1. Pengamatan bentuk dan
susunan agregat tanah Þ tipe struktur (lempeng, tiang, gumpal, remah, granuler,
butir tunggal, pejal)
2. Besarnya agregat Þ
klas struktur (sangat halus, halus, sedang, kasa, sangat kasar)
3. Kuat lemahnya bentuk
agregat Þ derajad struktur (tidak beragregat, lemah, sedang, kuat)
- Pada tanah jenis Alfisol memiliki struktur butir hingga tiang dan kemantapan agregatnya kuat.
c. Konsistensi
· Adalah
derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa
tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang
mempengaruhi bentuk tanah
· Konsistensi
ditentukan oleh tekstur tanah dan struktur tanah
· Cara
penentuan konsistensi tanah yaitu :
(1) lapangan : memijit
tanah dalam kondisi kering, lembab dan basah (2) laboratorium : Angka-angka
Atterberg
· Penentuan
di lapangan :
Kondisi kering : kekerasan (lepas, lunak, keras)
Kondisi lembab keteguhan (lepas, gembur, teguh)
Kondisi basah : kelekatan dan plastisitas
· Penentuan
di laboratorium : menentukan Batas Cair (BC), Batas Lekat (BL), Batas Gulung
(BG) dan Batas Berubah Warna (BBW)
Batas Cair : kadar air yang dapat ditahan oleh tanah
Batas Lekat adalah kadar air dimana tanah tidak melekat ke logam
Batas Berubah Warna adalah batas air dimana air sudah tidak dapat diserap
oleh akar tanaman karena terikat kuat oleh tanah
- Pada tanah jenis Alfisol memiliki konsistensi yang teguh dalam kondisi lembab karena dipengaruhi tekstur dominan liat yang membentuk agregat padat-kompak. Sedangkan dilihat dari kondisi basah, tanah Alfisol memiliki konsistensi lekat dan plastis, dipengaruhi pula oleh teksturnya yang dominan lempung liat berpasir hingga liat, sehingga lekat di tangan dan mudah digulung serta dibentuk cincin.
d. Porositas
· Porositas
atau pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi
oleh air dan udara).
· Pori-pori tanah
dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (makro pore) dan pori-pori halus (micro
pore). Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada
tanah liat.
· Tanah dengan
banyak pori-pori kasar (pasir) sulit menahan air sehingga tanaman mudah
kekeringan, tetapi sistem perakarannya dalam. Sedangkan untuk tanah-tanah liat
dapat menahan air dengan baik hanya saja sistem perakarannya lebih dangkal
dibandingkan tanah dominan pasir.
· Porositas
tanah dipengaruhi oleh :
1.
Kandungan bahan organik
2.
Struktur tanah
3.
Tekstur tanah
- Pada tanah jenis Alfisol memiliki tekstur yang dominan lempung hingga liat, porositasnya rendah menyebabkan penetrasi akar dangkal karena tekstur lempung hingga liat memiliki pori-pori mikro yang tidak poreus selain itu strukturnya padat-kompak sulit ditembus akar untuk berpenetrasi.
e. Warna tanah
· Secara
langsung mempengaruhi penyerapan sinar matahari dan salah satu faktor penentu
suhu tanah.
· Secara tidak
langsung berhubungan dengan sifat-sifat tanah, misal informasi subsoil
drainase, kandungan bahan organik surface horizon, pembeda antar horison.
· Diukur
dengan menggunakan standar warna (Soil Munsell Color Chart)
· Warna tanah
dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning, dan hitam, kadangkala
dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tak
murni tetapi campuran kelabu, coklat, dan bercak (rust), kerapkali 2-3
warna terjadi dalam bentuk spot-spot, disebut karatan (mottling). Warna
tanah disebabkan oleh adanya bahan organik, dan atau status oksidasi senyawa
besi dalam tanah.
- Pada tanah jenis Alfisol memiliki warna coklat kemerahan hingga merah gelap. Menunjukkan bahwa tanah tersebut mengandung sedikit bahan organik tanah.
2. Sifat
Kimia Tanah
a.
Reaksi Tanah (pH Tanah)
· Reaksi tanah
menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai
pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hydrogen (H+) di
dalam tanah. Semakin tinggi kadar ion H+di dalam tanah, semakin
masam tanah tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan ion OH– di
dalam tanah. Pada tanah alkalis kandungan OH– lebih banyak dari H+.
Bila kandungan ion H+ sama dengan OH– maka tanah bereaksi
netral yaitu mempunyai pH=7.
· Pentingnya
pH tanah adalah untuk :
1)
Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman
2) Menunjukkan
kemungkinan adanya unsure-unsur beracun
3) Mempengaruhi
perkembangan mikroorganisme
· pH optimum
untuk ketersediaan unsur hara tanah adalah sekitar 7,0 karena pada pH ini semua
unsur hara makro tersedia secara maksimum kecuali Mo, sehingga kemungkinan
terjadinya toksisitas unsur mikro tertekan.
b.
Kapasitas Tukar Kation (KTK)
· Kation
adalah ion bermuatan positif seperti Ca2+, Mg+,, K+,
Na+, NH4+, H+, Al3+,
dan sebagainya. Di dalam tanah kation-kation tersebut terlarut di dalam air
tanah atau dijerap oleh koloid-koloid tanah.
· Banyaknya
kation (dalam miliekivalen) yang dapat dijerap oleh tanah per satuan berat
tanah (biasanya per 100 gr) dinamakan Kapasitas Tukar Kation (KTK). Kapasitas
tukar kation dinyatakan dalam satuan kimia yaitu miliekivalen per 100 gr
(me/100 gr). Satu ekivalen adalah suatu jumlah yang secara kimia setara dengan
1 gr hydrogen.
· Kapasitas
tukar kation merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan
kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi mampu menjerap dan menyediakan unsure
hara lebih baik daripada tanah dengan KTK rendah. Tanah dengan KTK tinggi bila
didominasi oleh kation basa, Ca, Mg, K, Na (kejenuhan basa tinggi) dapat
meningkatkan kesuburan tanah,. Karena unsure-unsur hara terdapat dalam kompleks
jerapan koloid maka unsure-unsur hara tersebut tidak mudah hilang tercuci oleh
air.
c.
Kapasitas Pertukaran Anion (KTA)
· Proses
pertukaran anion berperan penting dalam kaitannya dengan ketersediaan 3 anion
hara makro yang diserap tanaman, yaitu nitrat, fosfat, dan sulfat, yang secara
alami dihasilkan dari dekomposisi bahan organic dan pelapukan mineral tanah.
· Makin tinggi
nilai KTA berarti makin tinggi daya jerap (fiksasi) tanah terhadap anion,
sehingga pemberian pupuk pelepas anion seperti TSP (H2PO4–),
ammonium nitrat (NO3–), dan ammonium sulfat (SO42-),
makin tidak efisien karena makin tidak tersedian bagi tanaman. Begitu juga
akibatnya pada daya tolak terhadap kation-kation juga makin tinggi, sehingga
pemupukan pelepas kation sperti KCl (K+), kalsit (Ca2+)
dan dolomite (Ca2+ dan Mg2+) juga makin tidak efisien
karena mudah tercuci/hilang dari tanah.
d.
Unsur-unsur Hara Esensial
· Unsur-unsur
hara esensial merupakan unsure hara yang diperlukan oleh tanaman dan fungsinya
dalam tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain, sehingga bila tidak
terdapat dalam jumlah yang cukup di dalam tanah, tanaman tidak dapat tumbuh
optimal. Unsur-unsur hara ini dapat berasal dari udara, air, atau tanah. Jumlah
unsur hara esensial ada 17 yaitu :
v Unsur makro : C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S
v Unsur mikro : Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl, dan Co
· Unsur hara
makro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banyak. Unsur hara mikro
adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
- Sifat kimia tanah pada jenis tanah Alfisol secara keseluruhan yaitu cenderung memiliki pH basa, dan tingkat kejenuhan basa yang tinggi di seluruh profil tanah. P-tersedia dari sangat rendah hingga sedang, K-dd dari rendah hingga tinggi, Ca-dd dari sedang hingga sangat tinggi, Mg-dd dari sedang hingga tinggi, KTK dari sedang hingga sangat tinggi dan unsur mikro (Fe dan Zn) yang tinggi.
3. Sifat biologi tanah
a.
Fauna Tanah
Dibedakan menjadi makrofauna dan mikrofauna
1)
Makrofauna
Hewan-hewan
besar (makrofauna) penghuni tanah dapat dibedakan menjadi : (a) hewan-hewan
besar pelubang tanah, misalnya tikus, kelinci yang lebih sering merugikan
karena memakan dan menghancurkan tanaman, (b) cacing tanah, berfungsi mengaduk
dan mencampur tanah dan memperbaiki tata udara tanah sehingga infiltrasi
menjadi lebih baik, dan lebih mudah ditembus akar, (c) arthropoda dan moluska,
membantu memperbaiki tata udara tanah dengan membuat lubang-lubang kecil pada
tanah tersebut.
2)
Mikrofauna
Hewan-hewan
mikrofauna dalam tanah yang terpenting adalah protozoa dan nematoda.
Protozoa
berperan dalam menghambat daur ulang (recycling) unsure-unsur hara, ataupun
menghambat berbagai proses dalam tanah yang melibatkan bakteri.
Nematoda
berdasarkan jenis makanannya dibedakan menjadi : (a) omnivorous, memakan
sisa-sisa bahan organic, (b) predaceous, memakan hewan-hewan tanah, (c)
parasitic, merusak akar tanaman.
b.
Flora Tanah
Dibedakan menjadi makroflora dan mikroflora
1)
Makroflora
Tanaman-tanaman
tinggi merupakan makroflora sebagai produsen primer bahan organic dan
penyimpanan energy surya. Akar-akar tanaman meningkatkan agregasi tanah, dank
arena akar menembus ke lapisan tanah yang dalam maka bila membusuk menjadi
sumber humus tidak hanya dilapisan atas tetapi juga dilapisan yang lebih dalam.
2)
Mikroflora
Mikroflora
dalam tanah sangat beraneka ragam. Bakteri, fungi, actinomycetes, dan algae
dapat ditemukan pada setiap contoh tanah. Bakteri, fungi, dan actinomycetes
membantu pembentukan struktur tanah yang mantap karena tumbuhan mikro ini dapat
mengeluarkan (sekresi) zat perekat yang tidak mudah larut dalam air. Dalam hal
pembentukan struktur tanah ini, fungi dan actinomycetes jauh lebih efisien
(lebih 17 kali lebih efisien) daripada bakteri, tetapi bakteri mempunyai fungsi
lain yang lebih penting.


- Sifat biologi tanah pada jenis tanah Alfisol secara keseluruhan yaitu memiliki kehidupan organisme tanah yang rendah, baik fauna tanah maupun flora tanah, karena jenis tanah Alfisol memiliki BOT yang rendah padahal BOT adalah makanan organisme tanah, khusunya cacing tanah. Sehingga, akibat keberadaan BOT tersebut mempengaruhi pula keberadaan organisme dalam tanah yang banyak membawa pengaruh pada kesuburan tanah itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar